Carut marut kepengurusan PSSI yg hingga sekarang masih juga tidak jelas juntrungannya berdampak negatif pada timnas sepak boal Indonesia. Timnas Indonesia yang minimal pernah meraih medali emas di SEA Games dan langganan Runner-Up Piala AFF selalu menarik hati para penggemar sepak bola di tanah air untuk menyaksikkan penampilan mereka baik hanya melalui layar kaca atau datang langsung ke Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.
|
Photo by Peksi Cahyo
|
|
Photo by Peksi Cahyo |
Dua timnas, Dua Liga, Dua Kepengurusan adalah titik nadir dari keterpurukan wajah sepak bola di Indonesia. Ingatan saya jadi mundur ke belakang ketika di suatu sore yang terik, saya dengan beberapa rekan fotografer lainnya sedang bersiap untuk sesi foto timnas Garuda Muda yang akan berlaga di SEA Games 2011 kemarin. Oktovianus Maniani, Patrich Wanggai, Diego Michiels, Kurnia Meiga, Titus Bonai. Ketika itu mereka belum bermain dalam liga yang terbagi menjadi dua. Okto, Diego dan Patrich mampu berlaga jenaka bak para aktor komedi. Sebuah peristiwa yang bagi saya sangat lucu dan harusnya bisa menjadi contoh bagi para pengurus PSSI bahwa segala hal jika disikapi dengan luwes dan jenaka mungkin tidak akan berimbas seperti nasib sepak bola Indonesia hari ini.