Kaum Difabel pun Sadar Politik
Besar di lingkungan kompleks PNS yang kebetulan berdekatan dengan wisma tempat berkumpulnya rekan rekan yang difabel sering membuat saya merasa bersyukur dengan kondisi saya yang 'utuh' secara fisik. Rekan rekan yang difabel tersebut kebetulan bernaung di sebuah yayasan yang cukup bonafide bahkan mereka pernah dikunjung oleh Puteri Anne dari Inggris.
Pada Pemilihan umum (PEMILU) pada 2009 lalu, naluri saya tergerak untuk mendokumentasikan bagaimana rekan rekan yang difabel ini menggunakan haknya sebagai seorang warga negara di Republik Indonesia. Sejak pagi, saya putuskan untuk mendahului mereka menunggu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) mereka akan memberikan hak suara mereka.
Jujur saja, sebagian besar fotojurnalis pasti akan tertarik bila mendengar mengenai aktivitas para difabel. Bukan karena memanfaatkan ketidakberuntungan kondisi fisik mereka tapi justru ingin menyampaikan pesan positif bagaimana perjuangan seorang difabel mengatasi keterbatasannya. Atau bagi saya, bagaimana negara memberikan hak yang sama bagi tiap warga negaranya tanpa terkecuali untuk memberikan hak suaranya dalam PEMILU 2009 yang lalu.