Foto Wedding Bak Point Of No Return
Bagi saya memotret adalah sebuah kegiatan yang selain membahagiakan juga bisa membuka horison melihat dan bersentuhan manusia dari beragam latar belakang. Saya percaya bahwa mungkin hampir sebagian besar fotografer khususnya di Indonesia pernah merasakan bagaimana memotret pernikahan atau wedding. Entah itu kerabat, sahabat atau memang secara khusus disewa secara profesional alias menerima bayaran.
Saya sendiri melihat pernikahan adalah sebuah momen penting dalam hidup manusia. Banyak yang beruntung bisa melewati satu pernikahan hingga mereka berpisah karena kematian tapi tidak sedikit yang harus gagal dan mengulang seremoni itu kembali.
Sebagai seorang fotografer, persiapan dan kejelian menjadi faktor penting dalam menghasilkan sebuah foto wedding yang "berbicara." Kenapa saya bilang harus "berbicara" karena sebenarnya dari peristiwa pernikahan, sorang fotografer bisa belajar banyak melatih kejelian matanya dan merajut tanda tanda visual yang tersedia hingga menghentikan waktu sejenak ke dalam sebuah bingkai frame kamera. Di situlah menurut saya terletak sisi point of no return dari peristiwa pernikahan.
Saya pribadi sangat menyenangi memotret penikahan dengan memakai pendekatan photo candid. Karena bagi saya pribadi, dengan menggunakan teknik colongan atau candid, saya merasa bisa memberikan pertanggung jawaban secara fotografis lebih baik pada kedua mempelai terhadap point of no return tersebut.
Saya sendiri melihat pernikahan adalah sebuah momen penting dalam hidup manusia. Banyak yang beruntung bisa melewati satu pernikahan hingga mereka berpisah karena kematian tapi tidak sedikit yang harus gagal dan mengulang seremoni itu kembali.
Sebagai seorang fotografer, persiapan dan kejelian menjadi faktor penting dalam menghasilkan sebuah foto wedding yang "berbicara." Kenapa saya bilang harus "berbicara" karena sebenarnya dari peristiwa pernikahan, sorang fotografer bisa belajar banyak melatih kejelian matanya dan merajut tanda tanda visual yang tersedia hingga menghentikan waktu sejenak ke dalam sebuah bingkai frame kamera. Di situlah menurut saya terletak sisi point of no return dari peristiwa pernikahan.
Saya pribadi sangat menyenangi memotret penikahan dengan memakai pendekatan photo candid. Karena bagi saya pribadi, dengan menggunakan teknik colongan atau candid, saya merasa bisa memberikan pertanggung jawaban secara fotografis lebih baik pada kedua mempelai terhadap point of no return tersebut.