Berada di antara Fanatisme Milanisti Indonesia
Hegemoni sepak bola internasional sudah mewabah bak virus di seluruh penjuru dunia. Jika dahulu Eropa berusaha mendominasi dunia dengan kolonialisme, maka kali ini mereka cukup menggunakan olah raga paling populer di dunia yaitu sepak bola. Kenapa? karena menyadari bahwa negara berkembang seperti Indonesia adalah PASAR.
Bayangkan dengan populasi penduduk Indonesia hampir mencapai 270 juta, sepak bola menjadi komoditi yang sangat seksi untuk diperdagangkan dan menjadi bentuk imperialisme modern baru.
Memang di era modern seperti sekarang, kadang tidak perlu lagi menggunakan cara kuno dengan senjata dan kekerasan untuk menguasai sebuah entitas. Ekonomi menjadi kata kunci dari dominasi dan hegemoni sebuah negara atas negara lainnya. Yang satu menjadi majikan atau produsen sementara yang lain dengan sukarela menjadi pekerja bahkan mungkin budak.
Memotret Milan Glorie Team dalam perspektif jurnalistik dan fotografi selalu mengasyikkan.
Mengapa ? Karena kita akan mendapatkan ekspresi kuat dari wajah para fan yang bisa menyaksikkan dari dekat pahlawan sepak bola mereka. Belum lagi ditingkahi dengan aksi khas fan sepak bola yang fanatik dengan timnya seperti teriakan, nyanyian, gerakan tari, asap dari flare,dsb
Hujan yang turun saat pertandingan akan digelar, membuat saya memutuskan bergeser mencari momen yang seringkali dilupakan yaitu berada di antara penonton. Sektor tribun timur penuh, sebagian besar memakai atribut jersey AC Milan mulai dari era sponsor Opel hingga yang terbaru yaitu Fly Emirates. Gemuruh suara penonton dan dentuman perkusi menambah adrenalin saya pun makin menggelegak. Saya memilih untuk menggunakan satu bodi D-SLR saja dengan lensa 24-105mm sebagai senjata utama. Kepulan asap dari flare yang disulut oleh para Milanisti membuat langit gelap yang menggelayuti Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta makin meriah dengan warna merah.
Saya pun larut dalam gegap gempita fanatisme Milanisti Indonesia menyambut idola mereka Serginho, Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, Franco Baresi, Massimo Taibi, Massimo Oddo, Daniele Massaro, dsb. Dan konon kabarnya setelah Milan Glorie, Hamburg SV, Chelsea, Arsenal dan beberapa tim Eropa lainnya akan menyambangi Indonesia pada pertengahan 2013 nanti. Indonesia memang terlalu seksi untuk tidak dikunjungi.
Bayangkan dengan populasi penduduk Indonesia hampir mencapai 270 juta, sepak bola menjadi komoditi yang sangat seksi untuk diperdagangkan dan menjadi bentuk imperialisme modern baru.
Memang di era modern seperti sekarang, kadang tidak perlu lagi menggunakan cara kuno dengan senjata dan kekerasan untuk menguasai sebuah entitas. Ekonomi menjadi kata kunci dari dominasi dan hegemoni sebuah negara atas negara lainnya. Yang satu menjadi majikan atau produsen sementara yang lain dengan sukarela menjadi pekerja bahkan mungkin budak.
Memotret Milan Glorie Team dalam perspektif jurnalistik dan fotografi selalu mengasyikkan.
Mengapa ? Karena kita akan mendapatkan ekspresi kuat dari wajah para fan yang bisa menyaksikkan dari dekat pahlawan sepak bola mereka. Belum lagi ditingkahi dengan aksi khas fan sepak bola yang fanatik dengan timnya seperti teriakan, nyanyian, gerakan tari, asap dari flare,dsb
Hujan yang turun saat pertandingan akan digelar, membuat saya memutuskan bergeser mencari momen yang seringkali dilupakan yaitu berada di antara penonton. Sektor tribun timur penuh, sebagian besar memakai atribut jersey AC Milan mulai dari era sponsor Opel hingga yang terbaru yaitu Fly Emirates. Gemuruh suara penonton dan dentuman perkusi menambah adrenalin saya pun makin menggelegak. Saya memilih untuk menggunakan satu bodi D-SLR saja dengan lensa 24-105mm sebagai senjata utama. Kepulan asap dari flare yang disulut oleh para Milanisti membuat langit gelap yang menggelayuti Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan Jakarta makin meriah dengan warna merah.
Saya pun larut dalam gegap gempita fanatisme Milanisti Indonesia menyambut idola mereka Serginho, Paolo Maldini, Andriy Shevchenko, Franco Baresi, Massimo Taibi, Massimo Oddo, Daniele Massaro, dsb. Dan konon kabarnya setelah Milan Glorie, Hamburg SV, Chelsea, Arsenal dan beberapa tim Eropa lainnya akan menyambangi Indonesia pada pertengahan 2013 nanti. Indonesia memang terlalu seksi untuk tidak dikunjungi.